Top

Ekspor Impor Indonesia di Tengah Wabah Covid-19

Karakteristik Negara berkembang menurut Michael p Todaro ada 6 yaitu salah satunya adalah ketergantungan yang sangat terhadap produksi pertanian dan produk-produk pokok ekspor.

Melihat dari permasalahan pandemik yang sedang terjadi di dunia saat ini dan dikaitkan dengan salah satu yang disebutkan oleh Michael P Todaro tentang karakteristik Negara berkembang, artinya ini akan menjadi persoalan besar khusus nya bagi Negara berkembang yang terkena dampak dari COVID-19 dan bagaimana kebijakan pemerintah khusus nya di Indonesia dalam menangani hal ini.

Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit, tak hanya bagi Indonesia tetapi juga untuk negara-negara lain di dunia. Bagaimana tidak, harapan adanya perbaikan ekonomi di tahun ini pasca kesepakatan perdagangan fase satu antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang menghentikan sementara perang dagang antara kedua negara seolah tenggelam dan muncul berbagai ketidakpastian baru akibat munculnya wabah virus corona atau yang dikenal dengan coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Lebih jauh lagi ini berdampak sangat buruk bagi perekonomian dunia khsus nya negara-negara berkembang. Kinerja perekonomian Indonesia jelas akan ikut terdampak.

Pertumbuhan ekonomi dan kinerja perdagangan nasional diprediksi turut melemah sebagai dampak melorotnya pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.

Virus yang berasal dari China dan menyebar luas ke berbagai negara ini berhasil memporak-porandakan ekonomi dunia dan memicu munculnya krisis baru, termasuk di Indonesia. Salah satu yang paling nyata, nilai tukar dolar terhadap rupiah kian tergelincir ke level Rp16 ribu.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memandang, Pemerintah Indonesia harus mengambil langkah darurat untuk menyelamatkan ekonomi negara dari ancaman resesi dengan tetap menjaga keseimbangan devisa. Salah satu kebijakan ekonomi pemerintah yang bisa ditempuh dengan melakukan relaksasi di sektor Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), khususnya komoditi nikel.

Artinya pemberlakuan ekspor ini bukan semata-mata hanya ingin mengambil keuntungan, tetapi untuk menyelamatkan Indonesia dari dampak Pandemic COVID-19 yang jika tidak diatasi secara cepat maka akan berdampak besar dan multi efek bagi Indonesia sendiri.

Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian dan Produk-Produk Pokok Ekspor. Sebagai Negara berkembang Indonesia pastinya begitu bergantung terhadap Ekspor dan Impor, Saat saat seperti ini yaitu merebak nya masalah pandemik COVID-19 ini tentu saja mempengaruhi produk-produk ekspor di Indonesia khusus nya pada Produk-produk pokok yang akan di ekspor karena Indonesia adalah salah satu Negara yang terinfeksi wabah COVID-19.

Seperti yang kita ketahui Pemerintah Indonesia sendiri juga memberlakukan system Physhical distancing yang mana itu menghambat produksi yang ada di Indonesia dan juga akan berdampak pada pendapatan perusahaan-perusahaan yang ada. Maka dari itu dampak dari COVID-19 ini akan menjadi wabah yang tidak hanya menyerang Indonesia dibidang kesehatan saja, tetapi juga akan memperlambat laju pembangunan perekonomian Indonesia.

Kejadian COVID-19 ini memang bukan hanya membunuh masyarakat Indonesia melalui kesehatan saja, tetapi lebih jauh akan mematikan perekonomian Indonesia karena kebijakan dan aturan yang ada mengharuskan masyarakat di Indonesia untuk Work From Home yang mana itu sangat menyulitkan para pekerja ataupun perusahaan yang memproduksi ataupun mendapatkan penghasilan dengan cara bersentuhan langsung, Ekspor dari Indonesia pun mulai melambat, pendapatan Negara pun mulai melemah dan akhirnya terjadi lah seperti sekarang ini Rupiah pun jatuh.

Pemerintah pun mulai mengambil kebijakan-kebijakan yang sebenarnya juga tidak mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia walaupun sedikit mengurangi beban masyarakat.

Kementrian bidang perekonomian dan perdagangan Indonesia juga telah merilis 4 kebijakan yang mempermudah proses ekspor dan impor di Indonesia. Beberapa aturan sudah lebih di sederhanakan demi mempermudah jalan nya arus perekonomian dan perdagangan di Indonesia guna menyelamatakan masyarakat dari krisis ekonomi.

Indoensia seperti yang dikatakan Michael p Todaro dalam Karekteristik Negara berkembang memang sanagat bergantung pada produksi pertanian dan produk-produk pokok ekspor. Dengan bergantung nya Indonesia pada produk komoditi ekspor maka kebijakan pemerintah Indonesia dalam melakukan kebijakan menyederhanakan perizinan untuk ekspor dan impor memang harus diterapkan, demi mengatasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

Salah satu dari empat kebijakan yang dikeluarkan kementrian perdagangan ialah Kemudahan dalam penerbitan surat keterangan asal(SKA/COO), yang diyakini oleh Kementrian perdagangan akan membuat ekspor Indonesia kompetitif ditengah merebak nya wabah Virus corona di berbagai negara saat ini. Langkah ini dilakukan untuk memperlancar pasokan bahan baku agar proses produksi tidak terganggu dan dapat terus berjalan dengan lancar.

Ada beberapa penyederhanaan izin lagi yang memang sudah dikeluarkan oleh kementrian perdagangan demi kelancaran perekonomian Indonesia ditengah porak poranda nya perekonomian dunia saat ini, dengan beberapa kebijakan tersebut diharapkan proses ekspor Indonesia dapat terus berjalan dengan lancar

Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini memang sangat sulit untuk dilakukan ditengah wabah pandemic COVID-19 saat ini, maka dari itu ekspor yang menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian Indonesia memang harus di lakukan kan penyederhanaan izin dan sebagai nya, dengan begitu proses ekpor komoditi dari Indonesia dapat terus berjalan walaupun terhalang oleh kasus COVID-19, hanya saja beberapa perusahaan memang sulit melakukan produksi karena kebijakan physical distancing yang diterapkan pemerintah demi keamanan masyarakat Indonesia. Artinya pula sudah ada kebijakan dari pemerintah untuk melakukan kebijakan terhadap pembangunan Indonesia melalui penyederhanaan perizinan dalam hal ekspor dan impor.