Top

Tingkatkan Pembinaan UMKM di Pedesaan, BSN Jalin Kerja Sama Dengan APEDI

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data dari kementerian koperasi per tahun 2018, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64.194,057. Tak dapat dielakkan, bila UMKM dapat berdaya saing, maka secara otomatis daya saing nasional juga terangkat.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut berperan dalam membina UMKM agar berdaya saing, dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam pelaksanaannya, BSN menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan stakeholder terkait. “BSN telah mendampingi 600 UKM role model penerap SNI dan menyebar di Indonesia, 100 diantaranya sudah bersertifikat SNI dan sebagian telah menembus pasar ekspor. Kesuksesan mereka bisa sebagai tempat belajar,” ujar Deputi Pengembangan Standar BSN, Nasrudin Irawan saat menghadiri Deklarasi Nasional Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) pada Kamis (30/1/2020) di Gedung SMESCO, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota APEDI yang terdiri dari 21 DPD dan 115 DPC.

Untuk memperluas cakupan pembinaan UMKM, dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BSN dengan APEDI tentang pengembangan dan penerapan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri -dalam hal ini mewakili Sekretaris Utama BSN- dan Presiden APEDI, M. Irfantoro. Kerja sama ini meliputi:
a. Diseminasi informasi standar dan penilaian kesesuaian untuk mendukung dunia usaha dan memperluas akses pasar baik domestik maupun luar negeri;
b. Penerapan standar meliputi fasilitasi pembinaan pelaku usaha dan lembaga penilaian kesesuaian yang berada di desa;
c. Pengusulan standar baik Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional sesuai dengan kepentingan nasional; dan
d. kegiatan lain yang disepakati para pihak.

APEDI merupakan perkumpulan dari pengusaha – pengusaha yang berada di Jakarta serta memiliki banyak jejaring para pelaku usaha di Desa. APEDI memiliki beberapa program yaitu Jadoel (Jaringan Desa Online), Awsem (Antar Warung Sembako Murah), Dividend (Desa Investasi dan Export Nasional), dan Demen (Desa Mandiri Energi).

Nasrudin berpesan, APEDI harus memiliki komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat desa. “Untuk meningkatkan pelayanan, anggota APEDI dapat menerapkan SNI ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu,” ujarnya. Beberapa prinsip yang harus dipegang diantaranya adalah mengutamakan kepuasan pelanggan dan mengelola keluhan, melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan mendokumentasikan kegiatan dengan baik. “Dalam waktu dekat, BSN siap melakukan sosialisasi penerapan SNI Sistem Manajemen,” pungkas Nasrudin.

Dengan kerja sama ini, diharapkan BSN dan APEDI dapat meningkatkan tata kelola pemerintahan di pedesaan yang efektif, bersih dan sesuai standar, serta membantu UMKM di pedesaan dalam meningkatkan kualitas produk mereka agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global. (ald-Humas)